Blogger templates

Pages

Sunday 5 February 2017

 PERNIKAHAN BUKANLAH AJANG BALAPAN.

Ada satu kutipan menarik dari salah satu guree👳
Isinya begini
Assalamualaikum... Wr... Wb...
📚📚📚
#pemikiran_saya
Hasil gambar untuk FOTO PERNIKAHAN YANG SYAR'I
Dalam masalah PERNIKAHAN tidak tepat pertanyaan "PU LOM??? " atau "KAPAN NYUSUL??? "...
Karna Pernikah bukan ajang balapan yg perlu berlomba2 untuk lebih dulu atau merasa perlu berburu2 untuk segera menyusul...
Pernikahan adalah suatu yang sakral yg berhajad kepada 4 hal :
-Pemilihan orang yg tepat
-Kesiapan
-Persiapan, dan
-Kepantasan...

Hasil gambar untuk foto lelaki shaleh bersurban

-PEMILIHAN ORANG YANG TEPAT sebagai pendamping bukan hal mudah, karna pemilihan ini adalah sekali seumur hidup yang tidak dapat diundur balik saat pilihan dijatuhkan pada orang yang salah. 
Tidak lucu jika gara2 memburu waktu sehingga COK TEOH YANG NA yang mengakibatkan penyesalan yang tak berujung.
Ini memilih pasangan, bukan memilih cincin untuk hiasan jari yang jika salah memilih besok bisa menukar atau mencari pengganti.

Hasil gambar untuk foto lelaki shaleh bersurban
-KESIAPAN
Artinya siap menanggung segala keperluan dalam keluarga baik disegi moril maupun materil, lebih2 kesiapan membimbing anak dan istri untuk taat dan siap menanggung dosa dari istri dan anak jika mereka tidak sanggup dibimbing untuk taat kepada Rabbnya.

Gambar terkait
-PERSIAPAN
Kita hidup dinegri yang mengagungkan adat dan gensi, dimana adat dan gensi juga dibawa kedalam ranah pernikahan.
Mahar wanita Aceh tidak kurang dari 10 Manyam (30/33 gram) emas, terlalu gensi bagi orang tua jika menikahkan anaknya dibawah 10 Manyam.
Belum lagi masalah "hantaran" saat walimatul 'urusy dan ditambah lagi dengan biaya walimatul' urusy itu sendiri.
Akibat adat dan gensi inilah memerlukaan banyak waktu untuk melakukan persiapan demi terpenuhinya adat dan gensi orang tua.

Hasil gambar untuk foto lelaki shaleh bersurban
-KEPANTASAN
Pantas tidak ditentukan oleh umur dan pantas tidak sebatas cukup usia,karena fungsi suami bukan hanya sebagai teman tidur tapi juga sebagai pembimbing bagi istri dan pengayom bagi anak2 (meunyoe droe han meu'oh peutimang pue Wen Manyak2???).

Siapa yang mampu di antara kalian untuk menikah, maka menikahlah.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kita demikian, sebagaimana diriwayat-kan oleh al-Bukhari dari ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhu. Ia menuturkan: “Kami bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai pemuda yang tidak mempunyai sesuatu, lalu beliau bersabda kepada kami:
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ.
‘Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah, maka menikahlah. Karena menikah lebih dapat menahan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa; karena puasa dapat menekan syahwatnya (sebagai tameng).'”[5]
Orang yang menikah dengan niat menjaga kesucian dirinya, maka Allah pasti menolongnya.
Saudaraku yang budiman, jika engkau ingin menikah, maka ketahuilah bahwa Allah akan menolongmu atas perkara itu.

Mungkin ini dulu yang bisa saya sampaikan gan. terima kasih sudah berkunjung.
Sekali lagi, umur tidak menentukan kepantasan sebagaimana kedewasaan tidak ditentukan oleh usia.
Silahkan berikan tanggapan anda, rakan dumay😊

0 comments:

Post a Comment